Homosex


[English Version]

Bulan Mei 2010 penatua kami diundang melayani ke sebuah pulau yang cukup terkenal di Indonesia, ke sebuah gereja Kristen yang tidak terlalu besar. Pendetanya seorang lelaki, masih cukup muda, aku sebut saja dengan pak Tony (bukan nama sebenarnya). Beliau ramah sekali, namun ada sesuatu yang cukup aneh pada diri beliau, karena tingkah lakunya mirip seorang wanita. Ternyata beliau seorang Gay, yaitu secara fisik memang laki-laki, tetapi lebih tertarik (secara seksual) dengan laki-laki, termasuk kaum homoseks (pecinta sejenis).

Selesai ibadah, penatua kami menemui bapak pendeta, dan memberitahu bahwa di dalam diri gembala tersebut ada roh perempuan, dan terjadilah konseling, lebih kurang seperti ini:

“Maaf pak Tony, Roh Kudus memberitahu saya bahwa di dalam diri bapak ada roh perempuan. Bapak perlu dilepaskan, agar tidak menghambat pelayanan bapak” kata penatua kami.

“Inilah yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Saya memang tidak memberitahukan kepada siapapun  mengenai yang terjadi dalam diri saya. Selama ini sudah banyak hamba-hamba Tuhan datang kemari, yang lalu dari (kts) Malaysia, namun beliau tidak bilang apapun mengenai yang sebenarnya terjadi dalam diri saya. Puji Tuhan, Ibu dipakai Tuhan untuk memberitahu keadaan saya, dan saya merasa sangat bersyukur. Terimakasih Tuhan.”kata pak pendeta berkaca-kaca.

Lalu beliau berceritera,…

“Saya anak nomor tiga. Kakak saya dua-duanya laki-laki. Ketika saya dalam kandungan, orangtua saya begitu yakin dan berharap saya lahir perempuan. Maka sebelum saya lahir, ibu saya sudah menyiapkan baju-baju untuk bayi perempuan, untuk anak perempuan. Malahan beliau memilih yang berwarna pink untuk baju saya.”kata pak pendeta.

“Lalu lahirlah saya, bayi laki-laki.Dalam perkembangan selanjutnya saya bertumbuh menjadi remaja, namun saya samasekali tidak tertarik kepada lawan jenis (perempuan), namun hasrat saya justru pada kaum lelaki. Karena saya tidak mau berbuat dosa, maka saya memilih sekolah Alkitab, saya memilih menjadi pendeta. Setidaknya, kedudukan saya sebagai pendeta akan mencegah saya dari kecenderungan-kecenderungan yang buruk.

Entah darimana mereka tahu, suatu saat seseorang menelepon saya untuk mem-booking saya”.

“Apakah bapak mau?”

“Puji Tuhan, saya tidak mau, dan tidak pernah melakukannya”.

Roh Kudus memberitahu penatua kami bahwa memang pak Tony ini tidak pernah melakukan dosa selayaknya dilakukan kaum homoseks.

Pak Tony ini tinggal di gedung gereja yang sekaligus merupakan pastori, dengan penghuni sekitar 5 orang, semuanya laki-laki. Anehnya, beliau merasa sangat nyaman berada di antara teman2 pengerjanya itu. Walau secara fisik beliu adalah seorang pria, namun beliau senang sekali, dan merasa seperti seorang ibu bagi rekan-rekan pengerja beliau. Urusan dapur , yang masak beliau. Muji sempat menikmati masakan beliau, wah, enak sekali, bumbunya pas, apalagi sambalnya,…

“Saya sering merasa diri saya seperti seorang puteri dikelilingi pria-pria di sekitar saya. Namun kesadaran saya mengatakan bahwa yang saya alami ini tidak normal “lanjut pak pendeta.

Ibu penatua menjelaskan kronologis kejadian yang dialami seorang homoseks (gay). Bahwa karena orang tua pak Tony sangat berharap bayi ketiga mereka berjenis kelamin wanita, maka ketika pak Tony lahir, mereka sangat kecewa, barangkali juga shock. Biasanya mereka akan berkata: “Wah, laki-laki lagi,…”

Oleh keluhan itu maka roh bayi tersebut merasa tertolak, sehingga jiwanya “retak” , maka terbukalah celah untuk iblis memasukkan roh (yang memberi sifat) perempuan pada jabang bayi tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, “roh pendatang” itu mengambil alih kendali jiwa dari anak tersebut, sehingga membentuk karakter seorang perempuan.

Setelah konseling dianggap cukup, dan pak Tony dengan penuh kesadaran membuka hati untuk dilepaskan dari roh-roh yang menyebabkan beliau menjadi seorang gay (homoseks), maka dimulailah pelayanan pelepasan.

Diusir keluarlah roh tertolak, roh sakit hati, roh kemayu, lalu roh perempuan. Pak Tony muntah-muntah, roh-roh itu keluar.

Selesai pelepasan, pak Tony berkata: “Ibu, sekarang saya merasa berbeda. Tiba-tiba saya merindukan pernikahan dengan seorang wanita, seorang yang menjadi tulang rusuk saya”.

Teman-teman pengerja melihat perubahan yang terjadi pada pak Tony, ada yang nyeletuk:”Wah, sekarang pak Tony sudah berjalan dengan gagah”.

Asalkan mempercayai karya Roh Kudus, dan membuka hati untuk dilepaskan dari roh-roh najis, maka  seorang homoseks, baik Gay maupun Lesbian, masih mempunyai harapan untuk menjadi seorang yang normal.

“Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.” (Imamat 20:27)

Puji Tuhan

Notes:

Artikel ini sudah saya muat di situs Kristen Sabdaspace. Beberapa komentar pembaca saya pindahkan ke sini dengan sedikit modifikasi, tanpa mengubah isi pokoknya.

Berikut beberapa tanggapan pembaca:

teks pengganti

teograce

Salam kenal.

Saya selalu tertarik membaca atau mendengar tentang pelepasan.. bagaimana cara untuk mengetahui apakah seseorang tersebut mengalami keterikatan dengan roh tertentu dan perlu dilepaskan, selain dengan apa yang diceritakan di atas (diberitahu oleh oleh orang lain)?

https://i0.wp.com/www.sabdaspace.org/files/pictures/picture-1424-7c7f3756103d34d13b6e47914c617aa3.jpg

GKBI Gombong

Salam kenal juga.

Jika Anda tertarik kepada Pelepasan, itu karena (menurut pendapat saya) Tuhan punya rencana khusus untuk menempatkan Anda di ranah ini. Karena – jika Anda selidiki Injil – kira2 lebih dari sepertiga pelayanan Yesus Kristus adalah melayani Pelepasan, membebaskan tawanan2 roh, sebab untuk alasan itulah TUHAN Allah telah mengurapi Yesus dengan Roh-Nya (Yesaya 61:1-3)

Roh Kudus tidak lain adalah Roh TUHAN Allah sendiri. DIA Mahatahu, sangat cerdas, sangat berhikmat, kecerdasan-Nya sempurna, apalagi hikmat-Nya. Tidak perlu Dia dinasihati manusia, kerana sebelum sebuah ide timbul dalam pikiran seseorang, Dia sudah tahu itu. Namun Dia bisa dimintai tolong, karena Ia adalah Roh Penolong.

Untuk hal-hal yang mudah, misalnya keterikatan dengan rokok, keterikatan dengan perzinahan, maka hikmat yang sudah Tuhan taruh, cukuplah itu. Juga untuk kasus homosex, baik untuk Lesbian maupun Gay. Dalam banyak hal, yang bersangkutanlah yang lebih mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.

Seperti contoh kasus Gay di blog ini. Orang luar melihat “pak Tony” sebagai lelaki yang kemayu, yang bertingkah seperti perempuan. Orang luar dengan mudah dapat menilai perilaku ini, tetapi yang bersangkutan, seperti Pak Tony sendiri, dia yang lebih tahu semua gejala yang dia rasakan, semua kecenderungannya, rangsangan2 seksualnya terhadap sesama lelaki dan seterusnya. Namun jikia diperlukan, untuk kasus yang sudah kentara seperti ini pun ada kalanya Roh Kudus memberitahukan atau – mungkin akan lebih tepat nya – mengingatkan, bahwa didalam diri pak Tony itu ada roh perempuan. Yang seperti ini merupakan peneguhan, sehingga pelayan Tuhan tidak perlu ragu lagi.

Untuk kasus-kasus yang pelik, yang tersembunyi, pelayan Tuhan membutuhkan setidaknya dua macam karunia Roh Kudus: karunia pengetahuan (Marifat) (1 Kor 12:8) dan karunia membedakan roh (1 Kor 12:10).

Lihat contoh berikut (Minggu, 20 Mei 2010 di RDSB Magelang).

Seorang bapak, saya sebut saja Parno, dulunya seorang pengerja di gereja kharismatik tertentu, cukup terkenal, dulunya ia seorang pendoa. Sempat bentrok dengan gembalanya, … Terakhir seperti seorang stress, kadang nyambung, kadang tidak. Setiap kali didoakan, ia menggeliat; kalau ibadah suka keluar-masuk, seperti ngak tenang.

Minggu kemarin, kami didoakan satu persatu oleh penatua (Nubuatan untuk saya memang sangat tepat), termasuk juga untuk Parno. Roh Kudus memberitahu penatua kami, bahwa Parno ini banyak dikutuki orang. Lalu dicabuti semua kutuk-kutuk yang begitu banyak ditujukan pada dia, dan roh jahatnya bermanifestasi,….

Karunia Marifat MEMBERITAHUKAN KEADAAN YANG SEBENARNYA TERJADI, baik di masa lalu, maupun sekarang, dan MEMBERIKAN SOLUSINYA. Itulah karunia Marifat. Dan selalu tepat!!!!!!!

Saya mungkin pernah menulis tentang seorang Pastor di Argentina yang tubuhnya kaku bagai patung, dia nggak bisa memutar lehernya untuk menengok. Waktu itu Roh Kudus (karunia Marifat) memberitahu penatua kami, sebagai berikut:

“KALAU HATIMU SEMBUH, MAKA PENYAKITMU AKAN SEMBUH. KAMU HARUS MENGAMPUNI SEORANG PENGERJAMU YANG SEPULUH TAHUN YANG LAMPAU MEMBUAT HATIMU TERLUKA. AMPUNI DIA,…”

Kira2 seperti itu Roh Kudus memberitahu ibu Penatua (Karunia Marifat). Tentu saja pernyataan Roh Kudus selalu tepat, pastor tersebut mengampuni salah seorang pengerjanya yang 10 tahun sebelum itu menyakiti hatinya, lalu dia tumbang dalam urapan, dan ketika dia bangun, dia SUDAH SEMBUH , dan benar-benar sembuh. Dia melonjak, berteriak,… dimana sebelum itu dia tak sanggup melakukannya.

Sedangkan karunia membedakan roh akan memberitahu roh apa yang sedang menguasai seseorang.

Tuhan sebenarnya menyediakan dengan limpahnya semua Karunia Roh Kudus, hanya saja saat ini banyak pelayan Tuhan yang masih MALAS untuk menggali karunia2 tersebut, padahal begitu banyak “domba-domba” Kristus yang membutuhkan layanan pelepasan dengan karunia2 itu.

Salam,

Tuhan Yesus memberkati.

teograce

sharing yang sangat menarik, yang tidak dapat diterima semua orang.. (saya dulu termasuk orang yang tidak dapat menerima hal ini)..

tapi saya pernah mengalami seperti yang diceritakan di atas oleh anda, saya datang ke sebuah gereja kharismatik, didoakan, lalu nubuatnya sangat tepat.. bahkan orang tersebut yang mendoakan saya, yang tidak saya kenal, dapat mengatakan dengan tepat hal yang pernah saya bawa dalam doa, yang saya pikir apa yang saya katakan cukup spesifik, dan rasanya tidak umum untuk dapat ditebak begitu saja,  pertanyaan saya adalah apakah semua orang pada dasarnya diberikan karunia untuk membedakan roh dan karunia marifat seperti yang anda katakan?

saya tertarik dengan hal ini karena gereja saya bukan gereja kharismatik, tetapi tipikal gereja injili yang mungkin bisa dibilang “anti” dengan hal semacam ini, sehingga saya tidak punya wadah untuk bertanya.. mungkin kalau anda punya waktu, saya masih ingin bertanya mengenai hal ini, pertanyaan yang sering melintas di kepala saya adalah seperti ini:

saya menjumpai artikel2 atau ucapan2 seperti “pelepasannya belum tuntas”, atau ada orang yang mengikuti retret pemulihan berulang-ulang dengan alasan belum benar-benar lepas..apakah pelepasan perlu dilakukan berulang kali? ada tulisan seseorang di blog yang pernah saya baca mengatakan dia terikat onani lalu kemudian dilayani pelepasan, sehingga tidak melakukan onani lagi.. hal ini terdengar seperti “jalan pintas”, dimana seseorang cukup melakukan pelayanan pelepasan untuk lepas dari dosa a, b, c, dst, apakah hal tersebut memang demikian?

thx.

GKBI Gombong

Seperti Anda, saya pun berlatar belakang gereja tradisi, namun saya merasakan dorongan2 yang sangat kuat untuk “keluar” dari lingkungan yang tidak membangun itu dengan sebuah “dendam” untuk kembali dengan misi pelayanan. Bagaimanapun, 40 tahun di gereja lama membuat hubungan bathin sedemikian yang membuat saya begitu terbeban kepada saudara-saudara saya itu. Saya  sangat mengasihi mereka.

Kita berhak mengejar karunia, bahkan Yesus menganjurkan kita meraih itu, misalnya karunia membedakan roh dan marifat. Hal itu tersirat di ayat indah ini:

Yoh 14:12

12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Bagi saya, ayat itu merupakan stimulus maha dahsyat. Tentu saja bukan untuk menjadikan diri terkenal dan dicari orang, itu semua KEDAGINGAN,…

Namun, dapat melayani “domba Tuhan” secara tuntas, mulai melihat mereka bertumbuh dan cinta Tuhan, cukuplah itu bagi saya, apalagi kalau mereka kemudian jadi tergila-gila sama Yesus. Saya yakin, semakin kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan semakin merendahkan diri di hadapan Tuhan.

teograce:

saya tertarik dengan hal ini karena gereja saya bukan gereja kharismatik, tetapi tipikal gereja injili yang mungkin bisa dibilang “anti” dengan hal semacam ini, sehingga saya tidak punya wadah untuk bertanya.. mungkin kalau muji punya waktu, saya masih ingin bertanya mengenai hal ini, pertanyaan yang sering melintas di kepala saya adalah seperti ini:

saya menjumpai artikel2 atau ucapan2 seperti “pelepasannya belum tuntas”, atau ada orang yang mengikuti retret pemulihan berulang-ulang dengan alasan belum benar-benar lepas..apakah pelepasan perlu dilakukan berulang kali? ada tulisan seseorang di blog yang pernah saya baca mengatakan dia terikat onani lalu kemudian dilayani pelepasan, sehingga tidak melakukan onani lagi.. hal ini terdengar seperti “jalan pintas”, dimana seseorang cukup melakukan pelayanan pelepasan untuk lepas dari dosa a, b, c, dst, apakah hal tersebut memang demikian?

GKBI Gombong:

Saya memang banyak juga melihat orang-orang yang sepertinya “langganan” untuk minta pelepasan. Mengapa bisa seperti itu? Mengapa tidak “mandiri” ? Atau tidak bisakah seorang jemaat mandiri?

Hal yang terutama, setiap orang Kristen seharusnya mempercayai Firman Tuhan dan melakukannya. Percaya dan melakukan.

Contoh yang sering terjadi, dimana di lini inilah seringnya orang Kristen “bocor”.

Orang Kristen seharusnya memahami (menurut saya, hendaklah mendarah daging) soal pengampunan, soal doa yang diterima atau ditolak.

Bahwa orang yang tidak mau mengampuni sesamanya, maka Bapa di Surga DIPASTIKAN tidak akan mau mengampuni dia (Matius 6:14-15). Kalau dosa orang belum diampuni, maka PASTINYA ada jurang pemisah antara dia dengan Allah. Dosa itulah yang menciptakan jurang pemisah. Karena itu SYARAT UTAMA seorang minta diampuni adalah: harus mengampuni dahulu kesalahan sesamanya.

Mengapa harus mengampuni dan diampuni?

Sebab jika seseorang berdosa ngak mau bertobat, maka TUHAN akan ENGGAN mendengarkan apapun doanya, dan TUHAN akan enggan juga untuk mengulurkan tangan buat menolongnya (Yesaya 59:1-3)

Kembali ke pertanyaan Anda, apakah layanan pelepasan merupakan jalan pintas? Saya berpendapat, Pelepasan merupakan “bantuan awal” untuk mengangkat seseorang yang terikat pada dosa tertentu, atau ikatan2 roh tertentu, agar jiwanya merdeka dahulu. Sesudah itu, yang bersangkutan haruslah menjaga agar “ruangan2 di dalam kamarnya” yaitu hatinya, jiwanya tetap bersih, agar “jangan datang 7 roh yang lebih jahat” dan membuatnya lebih parah dari sebelum dilepaskan.

Apa yang perlu dilakukan?

Membaca Firman Tuhan setiap hari, duduk diam di kaki Yesus, belajar berdoa dengan benar, melakukan pujian penyambahan yang benar, memasuki hadirat-Nya setiap hari, berusaha mengarahkan hati dan konsentrasinya kepada Tuhan sampai Firman Tuhan menjadi rhema dalam hidupnya. Alkitab adalah kitab ajaib, karena isinya adalah isi hati Tuhan, Firman Tuhan. Semakin dibaca dan dipahami, akan menimbulkan sentuhan berbeda di hati.

Jika godaan2 untuk berdosa “mengintip di depan pintu”, lawan itu dengan Firman, dan minta Roh Kudus memampukan kita..

Senang berbagi dengan Anda, kapanpun, Saya terbuka bagi Anda.

Salam,

Tuhan Yesus memberkati.

teograce

thx  buat sharingnya..

Tuhan Yesus memberkati.




Tony Paulo

sambil saya mencoba untuk memahami apa yang bapak sampaikan…

saya sepakat dengan anda:  selalu ada harapan bukan hanya untuk kaum homoseksual, namun pada pecandu seks, pada keterikatan narkoba, pada koruptor, dsb

karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup dan selalu memberikan harapan untuk manusia dibebaskan dari segala macam keterikatan

salam

teograce

ada gereja tertentu yang setiap minggu “menengking” roh miskin, roh sakit, dan semua jenis roh yang tidak menguntungkan.. yang plainbread ceritakan adalah kisah  yang sangat lucu dan ekstrim, mengenai kesalahpahaman seseorang terhadap apa yang mungkin “diajarkan” oleh pendeta/penginjil/orang-orang golongan tertentu.

sebenarnya apakah alkitab sendiri memberi contoh mengenai orang yang mengalami keterikatan?

Tony Paulo

Luk 13:11  Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Luk 13:12  Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”

Luk 13:13  Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.

Luk 13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?”

(KJV+)  AndG1161 oughtG1163 notG3756 this woman,G5026 beingG5607 a daughterG2364 of Abraham,G11 whomG3739 SatanG4567 hath bound,G1210lo,G2400 these eighteenG1176 G2532 G3638 years,G2094 be loosedG3089 fromG575 thisG5127 bondG1199 on theG3588 sabbathG4521 day?G2250

G1210,δε?ω,deo?,deh’-o : A primary verb; to bind (in various applications, literally or figuratively): – bind, be in bonds, knit, tie, wind. See also G1163, G1189.

namun tidak juga sembarangan tengking, baiknya mengunakan hikmat sebelum tengking sana-sini, apa urgensinya dan kondisinya

salam

GKBI Gombong

teograce:

ada gereja tertentu yang setiap minggu “menengking” roh miskin, roh sakit, dan semua jenis roh yang tidak menguntungkan.. yang plainbread ceritakan adalah kisah  yang sangat lucu dan ekstrim, mengenai kesalahpahaman seseorang terhadap apa yang mungkin “diajarkan” oleh pendeta/penginjil/orang-orang golongan tertentu.

GKBI Gombong:

Untuk menyelesaikan sebuah masalah, penting untuk memahami AKAR MASALAH,

Kemiskinan adalah problem terkait denga berkat materi. Alkitab mengajarkan kita soal PERPULUHAN dan PERSEMBAHAN.

Kalau seseorang miskin terus, bisnis gagal terus, maka bisa jadi AKAR MASALAH-nya adala soal PERPULUHAN,.. Adanya “belalang pelahap” yang merusak bisnis, mungkin dalam bentuk:

  • produk ngak laku
  • dicuri
  • ditipu orang
  • modal dibawa lari karyawan, dst.

Jadi kalau untuk mengatasi kemiskinan dengan menengking roh miskin, yha itu namanya asal seruduk saja, artinya pemahaman mereka soal Firman Tuhan belum katam, melayani pelepasan tanpa pengetahuan.

Untuk kasus sakit penyakit, tubuh yang sering sakit-sakitan, maka akar masalahnya adalah HUBUNGAN VERTIKAL dan HORIZONTAL yang tidak sehat. Maka, ybs diajari soal pengampunan, dan membina relasi yang sehat dengan TUHAN. Soal pemulihan bathin.

Kalau bisnis sial terus, padahal soal perpuluhan dan persembahan (secara jujur) sudah beres, maka coba barangkali ada “hutang lain” yang belum terbayar.

Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut,lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: “Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.” (2 Sam 21:1)

Nah, “hutang darah” bisa menjadi akar masalah.

Aplikasi lebih lanjut, misalnya ada nazar yang belum terbayar, pembagian warisan yang ngak adil, dlsb. Cukup kompleks-lah. Maka dibutuhkan karunia Marifat untuk menyelesaikan itu semua.

teograce

dari contoh di atas kelihatannya terikat=dirasuk.. apakah ini berarti orang yang gay seperti contoh yang diberikan muji di atas (dengan asumsi pemahaman ini benar) adalah dirasuk roh?

karena kesan yang saya tangkap selama ini, kerasukan itu adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak lagi dapat mengendalikan dirinya, tetapi orang yang terikat hidupnya dipengaruhi oleh roh a, roh b, dst, sehingga terus menerus terjatuh ke dalam kesalahan  yang sama.

Tony Paulo

teograce :

dari contoh di atas kelihatannya terikat=dirasuk.. apakah ini berarti orang yang gay seperti contoh yang diberikan muji di atas (dengan asumsi pemahaman ini benar) adalah dirasuk roh?

tony:

saya tidak berani menyimpulkan sampai sejauh itu, karena tidak serta merta seseorang dirasuki tanpa latar belakan dan kondisi yang mendukung, misalnya dalam kasus gay, perlu ditelusuri masa kecilnya atau faktor traumatis lainnya

dan saya masih berusaha untuk memahaminya lebih lanjut

yang saya mau jelaskan Alkitab bahkan Tuhan Yesus sendiri menjelaskan bahwa manusia bisa terikat dan diikat oleh iblis, dalam peristiwa tersebut ibu yang sakit disebabkan oleh iblis yang mengikat 18 tahun, dan Yesus melepaskan keterikatan tersebut

jadi benar Alkitab memberikan contoh bahwa seseorang bisa terikat oleh iblis dan hanya bisa dilepaskan oleh kuasa Kristus Yesus

teograce :

karena kesan yang saya tangkap selama ini, kerasukan itu adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak lagi dapat mengendalikan dirinya, tetapi orang yang terikat hidupnya dipengaruhi oleh roh a, roh b, dst, sehingga terus menerus terjatuh ke dalam kesalahan  yang sama.

tony :

Luk 8:30  Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya: “Legion,” karena ia kerasukan banyak setan.

Act 8:7  Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.

menurut saya berbeda dengan

Joh 13:27  Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”

saya berusaha untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara kondisi-kondisi diatas, karena buat saya karakter pun penting, jika seseorang memiliki suatu karakter yang ia bentuk sendiri apakah secara otomatis ia dikuasai oleh roh-roh jahat

apakah identitas roh jahat tersebut ada kaitan dengan sifat atau karakter manusia?

saya masih mencari tahu dalam perspektif Alkitab dan tuntunan hikmat-Nya

salam

teograce

tonypaulo :

saya berusaha untuk memahami lebih lanjut perbedaan antara kondisi-kondisi diatas, karena buat saya karakter pun penting, jika seseorang memiliki suatu karakter yang ia bentuk sendiri apakah secara otomatis ia dikuasai oleh roh-roh jahat

apakah identitas roh jahat tersebut ada kaitan dengan sifat atau karakter manusia?

saya masih mencari tahu dalam perspektif Alkitab dan tuntunan hikmat-Nya

teograce :

memang alkitab penuh dengan hal-hal yang menarik.

ok. ditunggu sharingnya.. thx.

Tony Paulo

ada beberapa figur yang berhasil keluar dan lepas dari prilaku homoseksualnya

www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php

hommeland.blogspot.com/2008/05/kesaksian-samuel-wattimena.html

tentu seorang pencuri yang bertobat harus mencari lingkungan baru untuk membentuk suatu kebiasaan baru sesuai dengan pertobatannya, tidak mudah namun selalu ada harapan

akan ada baiknya lebih mengenal intensi atau atmosfir para kaum gay itu sendiri

www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php

dengan demikian kita dapat memahami atmosfir apa yang terbangun dalam lingkungan tersebut

apkah setiap figur2 itu rawan terhadap kejatuhan yang sama? hanya Tuhan yang tahu dan orang tersebut yang lebih memahaminya..namun selalu ada harapan selama ada kemauan untuk percaya

salam

dReamZ

emang ga bisa disamain semua case, ada yang:

– ikut2an / pergaulan

– sex experiment trus kecanduan

– pelarian

– sakit hati ma lawan jenis

– …

klao yg alasan mirip2 diatas, menurut gw masih bisa berubah, coz emang mereka ada “penyebab” kenapa bisa  tertarik ama sejenis.

Tetapi untuk case, homosex yang mencintai sejenis doank sama seperti kaum hetero mencintai lawan jenis, nah yg masuk golongan ini yang ga bisa berubah.

Tony Paulo

Heb 7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.

Tuhan sanggup mengubah seseorang ketika seseorang tersebut mengijinkan Tuhan mengubah dirinya…memang dalam perubahan, itu merupakan suatu proses yang sangat amat menyakitkan, karena itulah dibutuhkan komunitas support, untuk mendampingi, memberikan dorongan dan membentuk suatu kebiasaan (habit) yang baru sesuai apa yang ingin Tuhan kerjakan dalam hidup orang yang ingin berubah dan mau berjuang untuk perubahan dirinya

GBU


3 thoughts on “Homosex

Tinggalkan komentar