Membangun Manusia Roh


Tahukah Anda bahwa Allah sesungguhnya menghendaki agar Anda dan juga saya terbentuk menjadi manusia-manusia roh yang tangguh. Ini adalah manusia yang memiliki rasa takut akan Tuhan; manusia yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi; manusia yang rela mempersembahkan sebagian waktunya untuk menyendiri dengan Tuhan, untuk memuja-Nya, memuji-Nya, memuliakan-Nya dengan segenap hati, bersyukur kepada-Nya dengan luapan hati; manusia yang rela mematikan keinginannya sendiri dan MENAKLUKKANNYA di bawah kehendak Tuhan; manusia yang dengan tulus merendahkan dirinya di bawah Firman Tuhan.

Karena Firman Tuhan berkata:

“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas 14:11)

Yosua adalah contoh yang baik. Beliau adalah abdi Musa, sekali lagi, abdi Musa. Nabi Musa mendampingi bangsa Israel kurang lebih selama 40 tahun, mulai dari Mesir hingga sampai ke seberang sungai Yordan, dan setelah itu Tuhan memilih Yosua sebagai penerus Musa yang secara sukses berhasil membawa Israel memasuki tanah perjanjian.

Sejak kapan Yosua menjadi abdi Musa?

Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: “Tuanku Musa, cegahlah mereka!” (Bilangan 11:28)

Ternyata sejak Yosua masih muda beliau sudah mengabdi kepada Musa. Jika usia muda kita artikan sebagai “di bawah umur 30 tahun” , padahal Yosua meninggal di usia 110 tahun (Yosua 24:29) dan jika dia menggantikan Musa sejak umur 70 tahun, maka selama lebih kurang 40 tahun Yosua ini mengabdi kepada Musa.

Empat puluh tahun mengabdi kepada seseorang bukanlah waktu yang pendek, dan selama itu ia menunjukkan kesetiaan yang luarbiasa kepada tuannya: Musa.

Hal yang rupanya sangat menarik perhatian Yosua adalah kegiatan Musa – tuannya itu – perhatikan ayat berikut:

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi  abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Kel 33:11)

Lihatlah, ketika Musa ngobrol dengan Tuhan di dalam kemah pertemuan, maka Yosua dengan setia menunggu di pintu kemah pertemuan itu.

Keluaran 24:13-18

13 Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya, maka naiklah Musa ke atas gunung  Allah itu.

14 Tetapi kepada para tua-tua itu ia berkata: “Tinggallah di sini menunggu kami, sampai kami kembali lagi kepadamu; bukankah Harun dan Hur ada bersama-sama dengan kamu, siapa yang ada perkaranya datanglah kepada mereka.”

15 Maka Musa mendaki gunung dan awan itu menutupinya.

16 Kemuliaan TUHAN diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu.

17 Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.

18 Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

Memang hanya Musa yang naik ke puncak gunung Allah, dan Yosua tinggal di kaki gunung itu dengan setia menunggu Musa. Nabi Musa selama 40 hari 40 malam berada di puncak gunung tanpa makan tanpa minum.

Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum. (Ulangan 9:9).

Seorang hamba Tuhan mendapat pernyataan Roh, bahwa selain Musa, ternyata Yosua – di kaki gunung Horeb – juga melakukan hal serupa: ia berpuasa selama 40 hari 40 malam , juga tanpa makan dan minum.

Sungguh sebuah kesetiaan dan integritas yang sangat luarbiasa.

Saudaraku di dalam Tuhan, saya sangat tertarik dengan pribadi Yosua, saya mau belajar dari ketangguhan seorang Yosua!!

Ketika Musa sudah selesai masa jabatannya, maka Tuhan sudah mempunyai pilihan pengganti: YOSUA !!!!!!!

Lihatlah, …

Apa yang dilakukan Yosua, kesetiaannya, integritasnya, ketangguhannya, semua itu tercatat dengan rapih di hati Tuhan. Maka Tuhan tidak ragu-ragu memakai Yosua menggantikan Musa, sebab abdi Musa ini sudah teruji selama berpuluh-puluh tahun.

Saudaraku di dalam Tuhan,

Kita cukup malu kepada Tuhan, jika selama ini kita hanya datang pada-Nya jika ada masalah. Kita mencari-Nya jika kita kekurangan duit, kita sakit, atau ada keluarga yang sakit. Terlalu mudah bagi Tuhan untuk memberkati kita dengan keuangan berlimpah, tetapi apakah semua itu membuat kita semakin mengasihi Dia ??

Saya yakin bahwa ketika Yosua mengabdi kepada Musa, beliau tidak memiliki keinginan untuk menjadi orang terkenal, terhormat. “Naluri”-nya hanya untuk mengabdi dengan baik kepada tuannya, dan terus mencari hal-hal yang rohani, namun justru hal inilah yang membuat Tuhan jatuh hati kepada Yosua.

Berangkat dari itu,

Saya belajar mempersembahkan waktu barang satu jam sehari untuk menyendiri dengan Tuhan, saya belajar berdoa, saya belajar mengarahkan pikiran saya kepada-Nya. Saya belajar duduk diam memejamkan mata, mengarahkan hati ini kepada Yang Mahatinggi, sampai tiba-tiba saya ingin menangis. Walau saya tidak sedang bersedih, namun saya bisa terisak-isak di hadapan Tuhan. Saya belajar bahwa di bawah kondisi seperti ini, sebenarnya Tuhan sedang menjamah saya. Ini sebuah keadaan yang sulit digambarkan. Kagum, hormat, takjub.

Ketika hal ini terus saya alami hampir setiap hari, maka – entah mulai kapan – saya sudah tidak gampang sakit, sudah bebas dari obat dan dokter. Bahkan lebih dari itu. Ketika saya menghadapi orang sakit, saya tumpangi tangan ternyata Tuhan memberi kesembuhan seketika pada banyak orang yang saya tumpangi tangan.

Ternyata dengan meluangkan waktu barang satu jam sehari untuk menyendiri dengan Tuhan, untuk menjalin komunikasi dari hati ke hati dengan Tuhan, ada banyak yang Tuhan sudah berikan, antara lain: karunia kesembuhan. Tetapi ada hal lain lagi yang lebih penting: Tuhan membuat saya makin haus dan lapar akan Dia, makin membuat saya tergila-gila dengan Tuhan.

Tanpa saya sadari, apa yang saya lakukan ternyata telah membangun manusia roh saya.

Saya yakin, siapapun dapat melakukan lebih dari yang saya lakukan. Cintai Yesus, kasihi Dia, cari Dia, buktikan dengan kesetiaan mencari Dia setiap hari. Jangan hanya cari berkat-Nya, tetapi cari Dia, rindukan Dia, cari Yesus seperti mencari emas permata, maka pada waktunya Dia tidak dapat menahan diri untuk menemui Anda. Peluk Dia, jangan lepaskan dia, tetapi katakan: Yesus, peluk aku, jangan tinggalkan aku, ajari aku …

Tuhan Yesus memberkati.

Magelang, 17 Mei 2010

1 thoughts on “Membangun Manusia Roh

Tinggalkan komentar